The Homebody Went to Singapore (SUPER DETAILED - Day 2&3)

This post is dedicated to all socially-awkward and unadventurous people out there but curious enough to try. 

LET ME ASSIST YOU BROTHER AND SISTER


Check out the video if you want to, but read the rest if you need all the details.


Buat yang ingin baca post hari pertama dan beserta hal apa aja yang diperlukan untuk perjalanan ke Singapore ini, silakan baca post aku tentang hari pertama disini ya. 

Hari Kedua

Pagi hari, kita baru mulai cari-cari... mau kemana nih kita? Sudah mulai bingung mau kemana kan tuh padahal baru hari kedua wkwk. 

Akhirnya kita jalan keluar dulu aja. Kebetulan lokasi tempat kita menginap itu dekat banget sama SMU, jadi kita kesana buat sarapan di Subway  and we met a super friendly man who works at the store. This is the first person alive in that country who is very friendly and talks a lot with strangers like us. Kita order two portions of sandwich and costa coffees, we spent quite a lot because we chose the package menu. We spent about S$20.00-ish. Tapi rasanya enak dan jujur baru bisa menelan makanan sampai habis di hari kedua ini, karena di hari sebelumnya aku selalu salah pilih menu jadi rasanya kurang masuk di lidah sedangkan kalau uni, she was always lucky enough to get the tasty ones. 



Setelah makan, kita duduk-duduk di tamannya yang super duper hijau dan bikin iri. Kalau di Indonesia punya banyak taman kota yang bersih dan enak di dudukin kaya di negara ini, pasti bakalan sering aku datangin deh. Anyway... pas sadar eh ternyata di sebrang jalan itu udah langsung National Museum of Singapore. Setelah duduk-duduk di rumput sebentar, kita jalan kesana. Awalnya dilema, mau ke Little India atau museum dulu, tapi kita memutuskan ke museum dulu. 

Pas masuk ternyata sudah lumayan ramai pengunjung padahal di luarnya keliatan sepi. Baru saja kita mau masuk antrian beli tiket ada anak gadis sekitar SMP kelas 3 deh, nawarin kita tiket. Dia tawarin murah ke kita karena anggota keluarganya gabisa ikut masuk, akhirnya kita beli seharga S$10.00 per tiket padahal harga aslinya untuk foreigners itu S$15.00. Lumayan kita menghemat 10 dollar hahaha. Tiketnya itu berupa sticker yang ditempelin ke baju kita sebagai buktinya. Kalau ga ada stiker itu, nanti dicegat petugasnya.




Lalu kita bisa baca di kertas floor plan-nya dan eksplorasi dimulai. Museum ini ya isinya jelasin tentang sejarah negara Singapura bisa terbentuk ya, mulai dari masa penjajahan sampai perkembangan teknologi mereka yang super pesat. Sedangkan di lt. 2 itu ada namanya Glass Rotunda, temanya Story of Forest. Di dalamnya itu instalasi digital yang eye pleasing meskipun ada beberapa bentuk hewannya lumayan 'unik' ya... hehe. 
Little India


Mustafa Centre in Little India

Inside Mustafa Centre

Selesai dari sini kita naik bus, lanjutin ke Little India. Nah kalau disini, sepanjang jalan itu tukang dagang semua. Pernak-pernik, baju sari, dan segala macam hal yang khas India banget. Warna-warni banget disini. Cuma kita ga beli apa-apa karena memang ga suka belanja, jadi kita cuma jalan doang. Sampai akhirnya kita ketemu Mustafa Center dan masuk kesana. Disana kita beli beberapa makanan dan ramai banget di dalamnya. Yaudah karena kita mengejar waktu untuk kegiatan di Sentosa island, kita ga terlalu menghabiskan waktu terlalu lama disini. Selesai bayar di kasir, kita pun langsung balik ke hotel dulu buat sholat. 

Untuk sholat sendiri, memang rada susah kalau di tempat-tempat umum seperti mall karena ga ada tempat beribadah. Tapi ada juga  masjid-masjid dipinggir jalan jadi sebenarnya gausah khawatir. Cuma karena kita pilih nyaman dan jarak hotel kita masih terjangkau, kita pilih balik ke hotel aja untuk sholat. 


Kita lanjut perjalanan dari St. Bras Basah, yang lokasi pintu masuknya ada dua dari hotel kita. Di belakang jalan sekitar 3-5 menit. Sedangkan di depan hotel kita jalan sekitar 1 menit aja, dan kita baru sadar pintu masuk berjarak sedekat ini di hari terakhir pas mau pulang HAHAHA. Okay skip kebodohan, tujuan kita itu kembali ke ViVo city, berarti kita harus turun di stasiun MRT Harbour Front lagi. ViVo City ini yang menghubungkan ke Sentosa island dengan naik monorail. Sentosa island ini pusatnya atraksi wisata ya bisa dibilang, karena ada Universal Studios, Sky Luge, Sky Helix, Cable Car, dan lainnya berpusat disini. 
Di dalam mall kita naik ke lantai 4, lalu antri masuk monorail. Melewati 3 stasiun dan sampai deh kita di Imbiah Station tempat kita mau main Sky Luge. Untuk beli tiketnya sendiri, harganya itu S$28.00 per dua kali naik Sky Luge & Skyride. Jadi setelah meluncur naik Sky Luge, kita naik ke atasnya lagi naik Skyride. Seruuu sih hahaha. Sejujurnya 2x itu kurang puas yaa tapi apa mau dikata, tiketnya lumayan mahal ehehe. Setelah antri dan seru-seruan di Sky Luge ini, kita naik monorail lagi dan turun dulu di stasiun USS sekedar buat liat-liat dan foto-foto. Awalnya kita mau main ke USS, tapi harga tiket yang mahal lalu antrian di weekend yang akan memakan waktu seharian membuat kita mengurungkan niat. Sebenarnya ada alternatif yaitu beli tiket ekspressnya, tapi harganya juga akan menjadi semakin mahal. 


Usai foto-foto, nungguin bolanya sampai muter dan keliatan tulisan UNIVERSAL -nya, kita naik monorail lagi dan makan di mall. Isi perut dulu karena habis ini masih mau jalan jauh lagi. 

Selesai sudah makan siang, kita lanjut ke Gardens by the Bay naik MRT. Kebetulan kita sampai sana sudah sore. Ada banyak pilihan tiketnya ya.. Klik disini. Saat itu kita pilih OCBC Skyway, jadi ini tuh naik ke jembatan antar si pohon tingginya itu. Maksimal 15 menit di atas sana ya. 


Nah highlight dari perjalanan kita ini selain aktivitas gembira si Sky Luge adalah nonton Light Festival di Gardens by the Bay. Kalau cuma nonton ini aja, kalian gausah bayar tiket masuk kok. Bagus banget sihhh light performance-nya dan kebetulan lagu yang diputar itu lagu 80-an which is literally my favorite!!! Super happy, sayangnya orang-orang pada duduk dan sibuk merekam, kan mau joget-joget jadi awkward sendiri. Meskipun aku sama uni tetap joget aja sih sambil tetap antri ke buat naik lift OCBC Skyway. 

Hari kedua ini meskipun saat dibaca terasa singkat tapi sebenarnya ini hari terpanjang sih. Kita itu benar-benar jalan dari satu tempat ke tempat lainnya, antri dan menikmati semua atraksi wisata dan tempat wisatanya itu dengan jalan kaki yang sangat banyak. Sangat melelahkan tapi sangat gembira juga. 


Hell yeah, that day was indeed the one of my most active days. 


Hari Ketiga
Rencana di hari ini itu trekking ke Bukit Timah, tapi ternyata prediksi cuaca itu hujan. Alhasil rencana dibatalkan dengan amat sangat ikhlas di setiap hati para pihak. Karena kaki memang sudah berasa banget. Cuma aku sama uni tetap jalan di pagi itu ke Singapore Botanic Garden. Capek sama kota, kita cari yang hijau-hijau. Emang sudah naluriahnya kembali ke yang hijau-hijau. Again, kita naik MRT dan langsung naik yang tujuan MRT Singapore Botanic Garden. Enaknya adalah ini langsung sampai persis di depan gerbang Singapore Botanic Gardens nya itu sendiri. Masuk kesini gausah bayar apapun. Banyak banget orang yang lari pagi, senam dan juga yoga bareng-bareng. Secara koleksi gausah dipertanyakan yaa... Kebun Raya Bogor lebih banyak tapi masalah anggrek Singapore ini juga juara koleksinya. 
Disana kita cuma jalan ke koleksi anggrek dan gak lama kemudian langit sudah gelap. Lalu karena payung kita cuma satu, kita berteduh di salah satu lobby masuk kebun raya ini. Kita lumayan lama nunggu disini, karena pintu masuk MRT-nya masih 1,5 km lagi, jadi kita stuck sekitar 1,5-2 jam nunggu hujan reda. Saat mulai reda sedikit, kita pun satu payung berdua menerjang biar bisa langsung balik ke hotel dan packing buat pulang. 

Beres semua barang, kita check out hotel. Rencananya mau ke Orchard Road buat liat-liat atau makan pastries tapi hujan tidak kunjung reda, malah semakin lebat. Akhirnya kita cuma nunggu di lobby dan menggabut bersama karena energi kita juga sudah habis. 
Saat sudah mulai reda, kita geret koper ke St. Bras Basah menuju stasiun Harbour Front lagi deh, yeay! Honestly, I was so excited to come home because the days felt so long at that time.

Kita nyebrang dari Harbour Front, Singapore to Batam Center, Batam naik Batam Fast yang harganya sama S$40.00. Harbour tujuan pulang kita memang beda dari keberangkatan kita pilih yang jadwal ferry-nya lebih banyak pilihan dan juga kita sudah booking hotel di daerah Batam Center juga. Pukul 17.00 kita depart from Singapore dan 40 mins later sampai di Indonesia lagi.

Sekian perjalanan 3 hari 2 malam kita di Singapura (3 Days 2 Nights in Singapore).

But, I'd like to put my conclusion as well.. So, here you go:
- It was hot and humid, no wind at all. I don't exaggerate this, but there's no wind even at 6 AM in the morning when we went outside. It was humid, makes me sweat all the time. 
- The country is fit the most for people who like shopping
- The architecture is top-tiered
- The city parks are everywhere
- Everything is well managed, on-time, clean and disciplined. 
- Pay attention to do's and dont's in this country unless you want to pay the fine (i.e. no smoking in certain areas, jaywalking, littering)
- Each place is reachable through all public transportation
- Average food price is S$5.00-S$10.00 (Rp 55.000 - Rp 120.000) per portion
- Indonesian people are indeed the most friendly people hahaha and I love this fact. We won't be able to tell it, unless we go to other countries.

Comments