Selma Harus Dirayakan
Orang-orang berkata kalau di tempat kerja itu jangan harap akan dapat 'teman'. Mereka berkata kalau di tempat kerja itu, semua menyelamatkan diri sendiri dan masing-masing ingin menjadi yang terbaik untuk menunjang karirnya. Katanya tusuk-menusuk dari belakang itu hal yang lumrah, kadang juga harus terbiasa apa-apa sendiri dan harus bisa adaptasi dengan obrolan yang sebenarnya dipaksakan hanya untuk melewati seharian penuh di ruang kantor yang ditempati bersama.
Ah lagi-lagi kuasa Allah. Padahal gue sudah mempersiapkan yang terburuk sesaat hari itu datang di hari pertama kerja. Tapi Allah Maha Baik, apa-apa hal yang ditakut-takuti tersebut tidak pernah terjadi di pengalaman kerja pertama. Alih-alih, gue dipertemukan dengan seorang kawan yang sangat berharga yaitu Selma.
Kenal dari bulan Maret 2019 saat job interview, pembawaan dia sudah wanita dewasa banget. Setelah tau kalau ternyata umur kita sama, kaget banget sih. Pejabat (Perempuan Jawa Batak) satu ini memang mukanya saja yang sumatera khas Batak banget, tapi logat bicaranya Betawi asli, dan hatinya Jawa banget.
Wanita ini seringkali buat gue terheran sama kemampuannya. Bukan cuma dia pintar sama angka --memang bukanlulusan akuntasi kaleng-kaleng, tapi dia menjajah berbagai bidang lainnya. Sebut saja apapun itu mulai dari pajak, HR, Administrasi, dan lainnya semua disabet habis. Hasilnya? Tidak perlu diragukan.
Meskipun kita seumuran, dari awal gue udah merasa kalah telak dari dia. Cara berpikir Selma di umur 22 tahun saat awal kenal itu sudah sangat dewasa, sementara di saat itu gue masih menye-menye. Dia sudah tau apa yang dia mau di hidupnya, dia sudah tau cara mencapainya, cara dia mengelola keuangannya, cara dia merespon suatu masalah dan tekanan dan pokoknya segala aspek kehidupan. Pernah suatu hari gue nangis karena masalah kerjaan, dia dan Kak Nad (my other luv) ada di situ cuma buat nenangin gue dan membantu gue untuk berpikir rasional lagi. Gue benar-benar berterima kasih banget dengan adanya mereka di masa awal gue mulai terjun ke dunia profesional.
Gue pikir menulis tentang Selma akan mudah, tapi sampai di paragraf ini ternyata gue merasa kesulitan karena gue bingung bagaimana cara menjelaskan ke orang-orang kalau dia ini orang yang langka banget. Pintar, perhatian, sat-set, setia, royal, agama ok, pokoknya ini orang emang dikasih yang baik-baik aja sama Allah meskipun cerita hidupnya seperti sinetron indosiar.
Sel, gue ga biasa muji lo, ini jadi susah banget mau nulis apalagi. Intinya makasih sudah jadi teman traveling meskipun dompet kita menjerit tapi bersama lo gue jadi belajar apapun selama diusahakan bersama pasti bisa kok.
BDO |
DPS |
BWX |
JOG |
With love, Mentari Adriani. |
Comments
Post a Comment